Total Pageviews

Translate

Thursday, December 18, 2014

:: Jika Esok Tak Pernah Datang ::


Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu terlelap tidur, Aku akan menyelimutimu dengan lebih rapat dan berdoa kepada Tuhan agar menjaga jiwamu.
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu melangkah keluar pintu, Aku akan memelukmu erat dan menciummu dan memanggilmu kembali untuk melakukannya sekali lagi.
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kudengar suaramu memuji, Aku akan merekam setiap kata dan tindakan dan memutarnya lagi sepanjang sisa hariku.
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya, aku akan meluangkan waktu ekstra satu atau dua menit, Untuk berhenti dan mengatakan “Aku mencintaimu” dan bukannya menganggap kau sudah tahu.
Jadi untuk berjaga-jaga seandainya esok tak pernah datang dan hanya hari inilah yang kupunya, Aku ingin mengatakan betapa aku sangat mencintaimu dan kuharap kita takkan pernah lupa.
Esok tak dijanjikan kepada siapa pun, baik tua maupun muda. Dan hari ini mungkin kesempatan terakhirmu untuk memeluk erat orang tersayangmu.
Jadi, bila kau sedang menantikan esok, mengapa tidak melakukannya sekarang?
Karena bila esok tak pernah datang, kau pasti akan menyesali hari.
Saat kau tidak meluangkan waktu untuk memberikan sebuah senyuman, pelukan atau ciuman. Dan saat kau terlalu sibuk untuk memberi seorang yang ternyata merupakan permintaan terakhir mereka.
Jadi, dekap erat orang-orang tersayangmu hari ini dan bisikkan di telinga mereka, bahwa kau sangat mencintai mereka dan kau akan selalu menyayangi mereka.
Luangkan waktu untuk mengatakan “Aku menyesal”, “Maafkan aku”, Terima kasih”, atau “aku tidak apa-apa”
Dan bila esok tak pernah datang, kau takkan menyesali hari ini.


Wednesday, November 26, 2014

Sebuah kisah untuk direnungkan… (◦ˆ◡ˆ◦) Sebuah cerita dari Anas 黄永胜 yg layak untuk kita baca dan renungkan… ┓(◦ˇーˇ◦)┏

4 bulan yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yg kukasihi…
Sering aku bertanya², bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam surgawi, baik² sajakah? ƪ(▔ ̯▔)ʃ 
Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan seorang suami yg tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yg masih begitu kecil…
Begitulah yg kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, ga bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku… ( ˘͡ ―˘͡)
Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja…
Aku harus segera berangkat ke kantor…
Anakku masih tertidur…
Ohhh… aku harus menyediakan makan untuknya… (─‿─)
Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan…
Setelah memberitahu anakku yg masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja…
Peran ganda yg kujalani, membuat energiku benar² terkuras…
Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari…
Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku…
Aku langsung masuk ke kamar tidur dan melewatkan makan malam…
Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dgn maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan… ƪ(´~`)ʃ
Tiba² aku merasa ada sesuatu yg pecah dan tumpah seperti cairan hangat!
Aku membuka selimut dan di sanalah sumber 'masalah'nya…
Sebuah mangkuk yg pecah dgn mie instan yg berantakan di seprai dan selimut!
Oh…Tuhan! (⋋ ̯⋌)
Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anakku yg sedang gembira bermain dgn mainannya dgn pukulan²! (`д⊂彡☆))Д゚)
Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat…
"Dad, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi… Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan… Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar… Maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie… Satu untuk ayah dan yang satu lagi untukku… Karena aku takut mie'nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang… Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dgn mainanku… Aku minta maaf Dad…"
Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku… (ㄒ﹏ㄒ)
Tetapi, aku ga ingin anakku melihat ayahnya menangis…
Maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dgn menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku… (˘̩̩̩~˘̩̩̩ƪ)
Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, memeluknya dgn erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur…
Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie ditempat tidur…
Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam…
Aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto mommy yg dikasihinya… (>_<。)
Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dgn memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya…
Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari TK…
Untungnya insiden yg terjadi ga meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dgn bahagia… (◦'ں'◦)
Namun, belum lama, aku sudah memukul anakku lagi…
Aku benar² menyesal… (´⌒`)
Guru TKnya memanggilku dan memberitahukan bahwa anakku absen dari sekolah…
Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan…
Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil² namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis sedang bermain komputer game dgn gembira…
Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan²…
Dia diam aja lalu mengatakan, "Aku minta maaf, Dad…"
Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara "pertunjukan bakat" yg diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dgn ibunya…
Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu…
Beberapa hari setelah penghukuman dgn pukulan rotan…
Anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis…
Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis, yg aku yakin, jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat aku bangga juga!
Waktu berlalu dgn begitu cepat…
1 tahun telah lewat. Saat ini musim dingin dan hari Natal telah tiba…
Semangat Natal ada dimana² juga di hati setiap orang yg lalu lalang…
Lagu² natal terdengar diseluruh pelosok jalan…
Tapi astaga, anakku membuat masalah lagi!
Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari² terakhir kerja…
Tiba² kantor pos menelpon…
Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sdng sibuk²nya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus…
Mereka menelpon saya dgn marah², untuk memberitahu bahwa anak saya telah mengirim beberapa surat tanpa alamat…
Walaupun aku sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi…
Karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar² keterlaluan…
Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf: "Maaf, Dad""... (ಠ_ಠ)
Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu…
Setelah itu aku pergi ke kantor pos untuk mengambil surat² tanpa alamat tersebut lalu pulang…
Sesampai di rumah, dgn marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini?
Apa yg ada dikepalanya? (˘̶ِ̀ ˘̶́')
Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah "Surat² itu untuk mommy…".
Tiba² mataku berkaca²…
Tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya, "Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat² pada waktu yg sama?"
Jawaban anakku itu : "Aku telah menulis surat buat mommy untuk waktu yg lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat²ku… Tapi baru² ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus…"
Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata²… (॓ ̯॔) 
Aku bingung ga tahu apa yg harus aku lakukan dan apa yg harus aku katakan…
Aku bilang pada anakku, "Nak, mommy sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk mommy, cukup dgn membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy…"
Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dgn nyenyak…
Aku berjanji akan membakar surat² atas namanya, jadi aku membawa surat² tersebut ke luar…
Tapi aku jadi penasaran untuk membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu…
Dan salah satu dari isi surat²nya membuat hatiku hancur… ( ˘̶̀• ̯•˘̶́ )
Mommy sayang…
Aku sangat merindukanmu!
Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut…
Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga…
Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi…
Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko…
Ayah keliling² mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yg sebenarnya…
Mommy, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu…
Setiap kali dia teringat padamu…
Dia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya…
Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu…
Terlalu berat untuk kita berdua, aku rasa…
Tapi mom, aku mulai melupakan wajahmu…
Bisakah mommy muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan mengingatmu?
Temanku bilang jika kau tertidur dengan photo orang yg kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu…
Tapi mommy, mengapa engkau tak pernah muncul?
Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti…
Karena aku tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yg tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istriku…
Untuk para suami, yg telah dianugerahi seorang istri yg baik, yg penuh kasih terhadap anak²mu selalu berterima kasihlah setiap hari padanya…
Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak²mu… ƪ(◦ˇーˇ◦)¬
Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dgn segala kekurangan dan kelebihannya…
Karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yg bisa menggantikan posisinya… ┓(◦ˇεˇ◦)┏


"BUNGKUS-nya atau ISI-nya "

Hidup akan sangat melelahkan, sia-sia dan menjemukan bila kita hanya menguras pikiran untuk mengurus BUNGKUS-nya saja dan mengabaikan ISI-nya.
Bedakanlah apa itu "BUNGKUS" nya dan apa itu "ISI" nya.
"Rumah yang indah" hanya bungkus nya; "Keluarga Bahagia" itu isi nya.
"Pesta pernikahan" hanya bungkus nya;
"Cinta kasih, Pengertian, dan Tanggung jawab" itu isi nya.
"Ranjang mewah" hanya bungkus nya;
"Tidur nyenyak" itu isi nya.
"Kekayaan" itu hanya bungkus nya;
"Hati yang gembira" itu isi nya.
"Makan enak" hanya bungkus nya;
"Gizi, energi, dan sehat" itu isi nya.
"Kecantikan dan Ketampanan" hanya bungkus nya; "Kepribadian dan Hati" itu isi nya.
"Bicara" itu hanya bungkus nya;
"Kenyataan" itu isi nya.
"Buku" hanya bungkus nya;
"Pengetahuan" itu isi nya.
"Jabatan" hanya bungkus nya;
"Pengabdian dan pelayanan" itu isi nya.
"Pergi ke tempat ibadah" itu bungkus nya; "Melakukan Ajaran Agama" itu isi nya.
"Kharisma" hanya bungkus nya;
"Karakter" itu isi nya.
Mari belajar untuk lebih meng-UTAMA-kan isinya, namun jangan lupa kita rawat juga bungkusnya yaaa...

GENDONG AKU SAMPAI AJALKU TIBA

Suatu malam ketika aku kembali ke rumah, istriku menghidangkan makan malam untukku. Sambil memegang tangannya aku berkata, “Saya ingin mengatakan sesuatu kepadamu.” Istriku lalu duduk di samping sambil menemaniku menikmati makan malam dengan tenang. Tiba-tiba aku tidak tahu harus memulai percakapan dari mana. Kata-kata rasanya berat keluar dari mulutku.
Aku ingin sebuah perceraian di antara kami, karena itu aku beranikan diriku. Nampaknya dia tidak terganggu sama sekali dengan pembicaraanku, dia malah balik bertanya kepadaku dengan tenang, “Mengapa?” Aku menolak menjawabnya, ini membuatnya sungguh marah kepadaku. Malam itu kami tidak saling bertegur sapa. Dia terus menangis dan menangis. Aku tahu bahwa dia ingin tahu alasan di balik keinginanku untuk bercerai.
Dengan sebuah rasa bersalah yang dalam, aku membuat sebuah pernyataan persetujuan untuk bercerai dan dia dapat memiliki rumah kami, mobil, dan 30% dari keuntungan perusahaan kami. Dia sungguh marah dan merobek kertas itu. Wanita yang telah menghabiskan 10 tahun hidupnya bersamaku itu telah menjadi orang yang asing di hatiku. Aku minta maaf kepadanya karena dia telah membuang waktunya 10 tahun bersamaku, untuk semua usaha dan energi yang diberikan kepadaku, tapi aku tidak dapat menarik kembali apa yang telah kukatakan kepada Jane, wanita simpananku, bahwa aku sungguh mencintainya. Istriku menangis lagi. Bagiku tangisannya sekarang tidak berarti apa-apa lagi. Keinginanku untuk bercerai telah bulat.
Hari berikutnya, ketika aku kembali ke rumah sedikit larut, kutemukan dia sedang menulis sesuatu di atas meja di ruang tidur kami. Aku tidak makan malam tapi langsung pergi tidur karena ngantuk yang tak tertahankan akibat rasa capai sesudah seharian bertemu dengan Jane. Ketika terbangun, kulihat dia masih duduk di samping meja itu sambil melanjutkan tulisannya. Aku tidak menghiraukannya dan kembali meneruskan tidurku.
Pagi harinya, dia menyerahkan syarat-syarat perceraian yang telah ditulisnya sejak semalam kepadaku. Dia tidak menginginkan sesuatupun dariku, tetapi hanya membutuhkan waktu sebulan sebelum perceraian. Dia memintaku dalam sebulan itu, kami berdua harus berjuang untuk hidup normal layaknya suami istri. Alasannya sangat sederhana. Putra kami akan menjalani ujian dalam bulan itu sehingga dia tidak ingin mengganggunya dengan rencana perceraian kami. Selain itu, dia juga meminta agar aku harus menggendongnya sambil mengenang kembali saat pesta pernikahan kami. Dia memintaku untuk menggendongnya selama sebulan itu dari kamar tidur sampai muka depan pintu setiap pagi.
Aku pikir dia sudah gila. Akan tetapi, biarlah kucoba untuk membuat hari-hari terakhir kami menjadi indah demi perceraian yang kuinginkan, aku pun menyetujui syarat-syarat yang dia berikan. Aku menceritakan kepada Jane tentang hal itu. Jane tertawa terbahak-bahak mendengarnya. “Terserah saja apa yang menjadi tuntutannya tapi yang pasti dia akan menghadapi perceraian yang telah kita rencanakan,” kata Jane.
Ada rasa kaku saat menggendongnya untuk pertama kali, karena kami memang tak pernah lagi melakukan hubungan suami istri belakangan ini. Putra kami melihatnya dan bertepuk tangan di belakang kami. “Wow, papa sedang menggendong mama.” Sambil memelukku dengan erat, istriku berkata, “Jangan beritahukan perceraian ini kepada putra kita.” Aku menurunkannya di depan pintu. Dia lalu pergi ke depan rumah untuk menunggu bus yang akan membawanya ke tempat kerjanya, sedangkan aku mengendarai mobil sendirian ke kantorku.
Pada hari kedua, kami berdua melakukannya dengan lebih mudah. Dia merapat melekat erat di dadaku. Aku dapat mencium dan merasakan keharuman tubuhnya. Aku menyadari bahwa aku tidak memperhatikan wanita ini dengan seksama untuk waktu yang agak lama. Aku menyadari bahwa dia tidak muda seperti dulu lagi, ada bintik-bintik kecil di wajahnya, rambutnya pun sudah mulai beruban. Namun entah kenapa, hal itu membuatku mengingat bagaimana pernikahan kami dulu.
Pada hari keempat, ketika aku menggendongnya, aku mulai merasakan kedekatan. Inilah wanita yang telah memberi dan mengorbankan 10 tahun kehidupannya untukku. Pada hari keenam dan ketujuh, aku mulai menyadari bahwa kedekatan kami sebagai suami istri mulai tumbuh kembali di hatiku. Aku tentu tidak mengatakan perasaan ini kepada Jane.
Suatu hari, aku memperhatikan dia sedang memilih pakaian yang hendak dia kenakan. Dia mencoba beberapa darinya tapi tidak menemukan satu pun yang cocok untuknya. Dia sedikit mengeluh, “Semua pakaianku terasa terlalu besar untuk tubuhku sekarang.” Aku mulai menyadari bahwa dia semakin kurus dan itulah sebabnya kenapa aku dapat dengan mudah menggendongnya. Aku menyadari bahwa dia telah memendam banyak luka dan kepahitan hidup di hatinya. Aku lalu mengulurkan tanganku dan menyentuh kepalanya.
Tiba-tiba putra kami muncul dan berkata,” Papa, sekarang saatnya untuk menggendong dan membawa mama.” Bagi putraku, melihatku menggendong dan membawa mamanya menjadi peristiwa yang penting dalam hidupnya. Istriku mendekati putra kami dan memeluk erat tubuhnya penuh keharuan. Aku memalingkan wajahku dari peristiwa yang bisa mempengaruhi dan mengubah keputusanku untuk bercerai.
Aku lalu mengangkatnya dengan kedua tanganku, berjalan dari kamar tidur kami, melalui ruang santai sampai ke pintu depan. Tangannya melingkar erat di leherku dengan lembut dan sangat romantis layaknya suami istri yang harmonis. Aku pun memeluk erat tubuhnya, seperti momen hari pernikahan kami 10 tahun yang lalu. Akan tetapi tubuhnya yang sekarang ringan membuatku sedih.
Pada hari terakhir, aku menggendongnya dengan kedua lenganku. Aku susah bergerak meski cuma selangkah ke depan. Putra kami telah pergi ke sekolah. Aku memeluknya erat sambil berkata, “Aku tidak pernah memperhatikan selama ini hidup pernikahan kita telah kehilangan keintiman satu dengan yang lain.”
Aku mengendarai sendiri kendaraan ke kantorku, mampir ke tempat Jane. Melompat keluar dari mobilku tanpa mengunci pintunya. Begitu cepatnya karena aku takut jangan sampai ada sesuatu yang membuatku mengubah pikiranku. Aku naik ke lantai atas. Jane membuka pintu dan aku langsung berkata padanya. “Maaf Jane, aku tidak ingin menceraikan istriku.”
Jane memandangku penuh tanda tanya bercampur keheranan dan kemudian menyentuh dahiku dengan jarinya. Aku mengelak dan berkata, “Maaf Jane, aku tidak akan bercerai. Hidup perkawinanku terasa membosankan karena dia dan aku tidak memaknai setiap momen kehidupan kami, bukan karena kami tidak saling mencintai satu sama lain. Sekarang aku menyadari sejak aku menggendongnya sebagai syaratnya itu, aku ingin terus menggendongnya sampai hari kematian kami.”
Jane sangat kaget mendengar jawabanku. Dia menamparku dan kemudian membanting pintu dengan keras. Aku tidak menghiraukannya. Aku menuruni tangga dan mengendarai mobilku pergi menjauhinya. Aku singgah di sebuah toko bunga di sepanjang jalan itu, aku memesan bunga untuk istriku. Gadis penjual bunga bertanya apa yang harus kutulis di kartunya. Aku tersenyum dan menulis, “Aku akan menggendongmu setiap pagi sampai kematian menjemput.”
Petang hari ketika aku tiba di rumah, dengan bunga di tanganku, sebuah senyum menghias wajahku. Aku berlari hanya untuk bertemu dengan istriku dan menyerahkan bunga itu sambil merangkulnya untuk memulai sesuatu yang baru dalam perkawinan kami. Tapi apa yang kutemukan? Istriku telah meninggal di atas tempat tidur yang telah kami tempati bersama 10 tahun pernikahan kami.
Aku baru tahu kalau istriku selama ini berjuang melawan kanker ganas yang telah menyerangnya berbulan-bulan tanpa pengetahuanku karena kesibukanku menjalin hubungan asmara dengan Jane. Istriku tahu bahwa dia akan meninggal dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun begitu, dia ingin menyelamatkanku dari pandangan negatif yang mungkin lahir dari putra kami karena aku menginginkan perceraian, karena reaksi kebodohanku sebagai seorang suami dan ayah, untuk menceraikan wanita yang telah berkorban selama sepuluh tahun yang mempertahankan pernikahan kami dan demi putra kami.
Betapa berharganya sebuah pernikahan saat kita bisa melihat atau mengingat apa yang membuatnya berharga. Ingat ketika dulu perjuangan yang harus dilakukan, ingat tentang kejadian-kejadian yang telah terjadi di antara kalian, ingat juga tentang janji pernikahan yang telah dikatakan. Semuanya itu harusnya hanya berakhir saat maut memisahkan.
——————
Sekecil apapun dari peristiwa atau hal dalam hidup sangat mempengaruhi hubungan kita. Itu bukan tergantung pada uang di bank, mobil atau kekayaan apapun namanya. Semuanya ini bisa menciptakan peluang untuk menggapai kebahagiaan tapi sangat pasti bahwa mereka tidak bisa memberikan kebahagiaan itu dari diri mereka sendiri. Suami-istrilah yang harus saling memberi demi kebahagiaan itu.
Karena itu, selalu dan selamanya jadilah teman bagi pasanganmu dan buatlah hal-hal yang kecil untuknya yang dapat membangun dan memperkuat hubungan dan keakraban di dalam hidup perkawinanmu. Milikilah sebuah perkawinan yang bahagia. Kamu pasti bisa mendapatkannya.
Jika engkau tidak ingin berbagi/share cerita ini, pasti tidak akan terjadi sesuatu padamu di hari-hari hidupmu.
Akan tetapi, jika engkau mau berbagi/share cerita ini kepada saudara, sahabat atau kenalanmu. Maka ada kemungkinan, engkau dapat menyelamatkan perkawinan orang lain, terutama mereka yang sedang mengalami masalah dalam pernikahan mereka. Semoga demikianlah adanya.


✪ ANJING YANG PINTAR ✪

Seorang penjual daging mengamati suasana sekitar tokonya. Ia sangat terkejut melihat seekor anjing datang ke samping tokonya. Ia mengusir anjing itu, tetapi anjing itu kembali lagi. Maka, ia menghampiri anjing itu dan melihat ada suatu catatan di mulut anjing itu. Ia mengambil catatan itu dan membacanya,” tolong sediakan 12 sosis dan satu kaki domba. Uangnya ada
di mulut anjing ini.”

Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu dan ternyata ada uang sebesar 10 dollar disana. Segera ia mengambil uang itu, kemudian ia memasukkan sosis dan kaki domba ke dalam kantung plastik dan diletakkan kembali di mulut anjing itu. Si penjual daging sangat terkesan. Kebetulan saat itu adalah waktu tutup tokonya, ia menutup tokonya dan berjalan mengikuti si anjing.
Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan dan sampai ke tempat penyeberangan jalan. Anjing itu meletakkan kantung plastiknya, melompat dan menekan tombol penyeberangan, kemudian menunggu dengan sabar dengan kantung plastik dimulut, sambil menunggu lampu penyeberang berwarna hijau. Setelah lampu menjadi hijau, ia menyeberang sementara si penjual daging mengikutinya.
Anjing tersebut kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat “papan informasi jam perjalanan”.
Si penjual daging terkagum-kagum melihatnya. Si anjing melihat “papan informasi jam perjalanan” dan kemudian duduk di salah satu bangku yang disediakan. Sebuah bus datang, si anjing menghampirinya dan melihat nomor bus dan kemudian kembali ke tempat duduknya.
Bus lain datang. Sekali lagi bus lainnya datang. Sekali lg si anjing menghampiri dan melihat nomor busnya. Setelah melihat bhw bus tersebut adalah bus yang benar, si anjing naik. Si penjual daging, dengan kekagumannya mengikuti anjing itu dan naik ke bus tersebut.
Bus berjalan meninggalkan kota, menuju ke pinggiran kota. Si anjing melihat pemandangan sekitar. Akhirnya ia bangun dan bergerak ke depan bus, ia berdiri dengan dua kakinya dan menekan tombol agar bus berhenti. Kemudian ia keluar, kantung plastik masih tergantung di mulutnya.
Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan sambil dikuti si penjual daging. Si anjing berhenti pada suatu rumah, ia berjalan menyusuri jalan kecil dan meletakkan kantung plastik pada salah satu anak tangga.
Kemudian, ia mundur, berlari dan membenturkan dirinya ke pintu. Ia mundur, dan kembali membenturkan dirinya ke pintu rumah tersebut. Tidak ada jawaban dari dalam rumah, jadi si anjing kembali melalui jalan kecil, melompati tembok kecil dan berjalan sepanjang batas kebun tersebut. Ia menghampiri jendela dan membenturkan kepalanya beberapa kali, berjalan mundur, melompat balik dan menunggu di pintu.
Si penjual daging melihat seorang pria tinggi besar membuka pintu dan mulai menyiksa anjing tersebut, menendangnya, memukulinya, serta menyumpahinya.
Si penjual daging berlari untuk menghentikan pria tersebut,” Apa yang kau lakukan ..??!! Anjing ini adalah anjing yang jenius. Ia dapat masuk televisi untuk kejeniusannya.”
Pria itu menjawab,” Kau katakan anjing ini pintar??? Dalam minggu ini sdh dua kali anjing bodoh ini lupa membawa kuncinya ..!!!”
Inspirasi Cerita :
Cerita ini sering terjadi dalam kehidupan kita. Banyak orang yang tidak pernah puas dengan apa yang telah mereka dapat. Seringkali kita tidak menghargai bawahan kita yang telah bekerja dengan setia selama bertahun-tahun. Seringkali kita juga tidak menghargai atasan kita yang dipakai Tuhan untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita selalu menonjolkan kesalahan dan kelemahan tanpa melihat kelebihan dan jasa orang lain.

Thursday, October 23, 2014

Diwaktu Muda

Anak muda yang akan sukses besar, memang sering galau tapi jarang menyerah.
Dia sering menangis tanpa alasan dan tertawa geli tanpa sebab.
He he ... memang terkadang orang tertukar antara dia dan pasien yang melarikan diri sebelum pengobatannya selesai, tapi seperti itulah ciri-ciri anak muda yang akan menjadi pribadi hebat di masa depan.
Dia mungkin miskin hari ini dan ditolak bahkan oleh wanita yang tidak cantik, tapi dia akan sukses dan dikejar-kejar wanita cantik dan gemulai dari kalangan dusun sampai kompleks gedongan.
Tapi dia akan mendewasa, dan tidak mudah silau oleh kecantikan bedak dan sasakan rambut produksi salon.
Dia mencari wanita yang indah hatinya, yang manja lebay tapi galak dalam membelanya, yang hati dan matanya dijaga hanya untuknya, yang memelihara kecantikannya yang sederhana itu sampai jauh ke masa tua, yang melahirkan anak-anaknya yang sehat, cedas dan lucu; yang akan membantu suaminya menjadi pribadi yang sukses dan berpengaruh, yang akan menjadi sahabat bagi kebahagiaan satu sama lain dalam umur yang panjang dan sehat.
Memang tidak mudah menjadi anak muda, karena kegagalannya adalah kegagalan masa depannya; dan semuda itu dia harus berhasil agar masa depannya mapan dan berwibawa.
Jiwa-jiwa muda adalah kekasih-kekasih Tuhan yang sedang dalam pembentukan.
Adik-adikku yang baik hatinya,
Bersabarlah. Sudah banyak petunjuk baik dari Tuhan, dari orang tuamu, dari para guru dan penasihat.
Patuhilah yang baik, dan hidupmu akan baik.
Aamiin
I love you all guys!

Tuesday, August 05, 2014

PERANTAU DI DUNIA

Ada seorang pengembara tiba di sebuah negeri di Timur Tengah.
Orang ini mendengar ada seorang bijaksana di negeri itu, & ingin menemuinya.
Pria bijaksana itu di kenal saleh dan baik hati, sehingga sangat dikasihi banyak orang. Untuk itu tidak sulit menemukan pria bijaksana itu.
Ketika pengembara itu bertanya dimana rumahnya, setiap orang yg di temuinya langsung menunjuk ke arah... ujung perkampungan dimana berdiri sebuah gubuk reyot. Ketika ia mengetuk pintu gubuk itu, muncul seorang pria tua yang mempersilahkan ia masuk.
Pengembara itu sangat terkejut mendapati bahwa pria bijaksana itu tinggal di gubuk reyot yag isi rumahnya hanya sebuah meja, sebuah kursi, satu kompor dan alat memasak saja.
Karena merasa tidak nyaman, pengembara itu bertanya, “Dimana perabot rumah Anda?” Orangtua tadi balik bertanya dgn lembut, “Mana milik Anda?” “Tentu saja di rumah saya. Kan saya sedang merantau, tidak mungkin saya membawa perabotanku.”
“Saya juga, Saya kan sedang merantau di dunia ini.”
Saudaraku... Apakah Anda sadar bahwa anda sebenarnya perantau di dunia ini? Rumah anda adalah di sorga, di mana YESUS KRISTUS sedang menyiapkannya bagimu. Namun banyak orang saat ini melupakan bahwa diri mereka adalah perantau sehingga yang mereka menyibukkan diri mengumpulkan harta di dunia ini.
Padahal pada akhirnya smua harta dunia itu tidak dapat mereka bawa ketika tiba saat untuk pulang ke rumah Bapa di Sorga.
"Saudara-saudaraku yang terkasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa." (1 Petrus 2:11)
Jangan Lupakan Bahwa Anda Adalah Perantau di Dunia. Gunakanlah Harta Duniawi Ini Untuk Menghasilkan Kekayaan Sorgawi !!

✪ SERAHKANLAH KEPADA TUHAN ✪
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1 Petrus 5:7)
Sahabatku yang terkasih di dalam Keluarga Kasih Kristus, ada sebuah kisah tentang enam orang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan besar. Ke enam orang ini merupakan ujung tombak terbaik dalam departemennya dan pernah mendapatkan predikat "The Best Employee" (Karyawan Terbaik) dalam perusahaan tempat mereka bekerja saat ini.
Suatu kali perusahaan mengeluarkan kebijakan baru dalam jajaran managemennya untuk melakukan pengurangan pegawai didalam setiap departemen, dikarenakan sedang pailit. Ke enam orang karyawan inipun di panggil oleh sang pimpinan, dan hasil dari pertemuan tersebut menghasilkan bahwa salah satu dari mereka harus rela berhenti bekerja karena perusahaan hanya membutuhkan lima orang profesional muda dalam departemen tersebut. Alhasil salah seorang dari mereka yang masih mempunyai anak yang kecil-kecil terpilih untuk kena PHK dan diberi waktu satu bulan untuk mempersiapkan semuanya. Rasa haru dan sedih pun melingkupi mereka seketika itu. Bagaimana mereka sudah bekerja bersama-sama selama bertahun-tahun dalam sebuah team, namun salah satu dari mereka harus berpisah.
Di saat mereka kembali ke ruang kerjanya masing-masing, seorang yang akan terkena PHK ini nampak sangat sedih sekali. Ia banyak bercerita bagaimana ia nanti menghidupi keluarganya terlebih anaknya yang masih kecil-kecil. Air mata pun berulangkali menetes dari pelupuk matanya. Bapak muda ini belum dapat menerima kenyataan pahit yang harus terjadi kepadanya. Namun Tuhan sangatlah baik dan teramat baik kepadanya, singkat cerita seorang rekan kerjanya (salah satu dari ke enam profesional muda) yang lolos dari PHK tersebut dan hanya satu-satunya seorang yang kristen Pengikut Tuhan Yesus, serta belum berkeluarga, mendatanginya, dan berkata : " Bapak tidak usah kuatir ya, biarkan nanti saya yang menghadap bapak direktur. Izinkanlah saya saja yang menggantikan bapak dan biarlah bapak tetap dapat bekerja untuk menghidupi keluarga dan anak-anak bapak. Bagaimanapun juga segenap keluarga bapak sangat mengharapkan penghasilan dari pekerjaan bapak ini ". Dan nampaklah seketika itu juga wajah dukacita dari bapak muda tersebut terganti dengan wajah sukacita. Air mata dari bapak tersebut sudah tidak terlihat lagi. Bahkan dengan perasaan gembiranya ia memeluk rekan kerjanya yang rindu berkorban baginya, sambil menjawab : " Terimakasih ya mas. Lantas kamu nanti bagaimana..?? Kamu akan kerja dimana..?? ". Sambil menepuk pundak bapak muda tersebut, pemuda inipun kembali berkata : " Bapak tidak usah terlalu memikirkan saya, saya tulus dan ihklas, lagian saya masih muda, dan saya belumlah berkeluarga. Saya masih dapat mencari pekerjaan yang lain. Yang pasti bapak tetap dapat menghidupi keluarga bapak, saya sudah sangat bersukacita ". Seketika itu juga bapak tersebut memeluk rekan kerjanya yang rindu berkorban untuknya, sambil mengucapkan terimakasih kepadanya.
"Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35)
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya." (Markus 9:41)
Sahabatku, mari kita renungkan sejenak apa yang telah diperbuat sang pemuda dalam kisah diatas, bagaimana ia berkorban untuk rekan kerjanya yang lebih membutuhkan dalam hal pekerjaan. Bukankah seharusnya jikalau si pemuda tersebut egois, ia tidak akan memberikan pekerjaan kepada bapak rekan kerjanya tersebut..?? Bukankah si pemuda itu juga membutuhkan pekerjaan itu..?? Apakah pemuda tersebut tidaklah berhikmat..?? Sama sekali tidak, bahkan si pemuda itu telah memberikan contoh dan teladan akan Kasih Tuhan, sebagai satu-satunya pengikut Kristus, kepada kelima rekan kerja dalam departemennya. Pemuda tersebut sangatlah berhikmat dan menaruh Iman Percaya Penuh kepada Tuhan. Pemuda tersebut mengetahui bahwa bapak muda rekan kerjanya tersebut lebih membutuhkan pekerjaan itu untuk menghidupi keluarganya dan anak-anaknya yang masih kecil. Pemuda itu berserah penuh kepada Bapa di Sorga, bahwa Tuhan nanti pasti akan menggantinya dengan sebuah pekerjaan yang lebih baik lagi dan ia tidak akan pernah kehilangan upah-NYA. Pemuda tersebut telah menyerahkan segala kekuatirannya kepada Tuhan, bahwa DIA sanggup memelihara kehidupannya.
Bagaimana dengan saudara dan saudari hari ini..?? Apakah masih ada rasa kekuatiran dalam kehidupan saudara akan apa yang hendak dipakai, akan apa yang hendak dimakan..?? Apakah masih ada kekuatiran dalam hidup saudari saat ini untuk berbuat baik, menolong dan berbagi kasih kepada sesama..?? Janganlah kehilangan semangat untuk menjalani hidup, hanya karena kita kehilangan sesuatu hal yang berharga dalam kehidupan. Percaya dan serahkanlah semuanya tanpa terkecuali kepada Tuhan dengan kesungguhan hati dan dengan segenap hati, maka DIA akan menggantinya dengan berlipat kali ganda dalam kehidupan kita. Amin.
"Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah." (Mazmur 55:23)
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6)
SERAHKANLAH segala kuatir kita kepada Tuhan, maka kita akan senantiasa dimampukan untuk BERBAGI KASIH kepada sesama, dalam keadaan suka maupun duka.

Hidup itu di ibaratkan sebuah "KAPAL"
Landasan kapal di ibaratkan "KEPERCAYAAN"
Dayung kiri adalah "KEJUJURAN"
Dayung kanan adalah "KERJA KERAS"
Agama adalah "KOMPAS"
Layar adalah "KEKUATAN"
Tuhan adalah "PELITA"
Ombak dan Angin adalah "MASALAH"
Ikan adalah "HARTA & CINTA"   
Saat kita sedang berlayar mencari ikan...
Kita tidak dapat menghindari ombak dan angin yang keras....
Kita hanya dapat bertahan dan berjuang untuk tidak tenggelam....
Saat ombak menghantam kita.....
Gunakan layar kita, gunakan kompas untuk mengetahui di mana posisi kita....
 
Jangan biarkan landasan kapal kita bocor....
Dayung sekuat tenaga...
dan jangan lupa sebuah Pelita dapat menyelamatkan Hidup kita...
Tanpa sebuah pelita kapal kita akan Gelap dan kau tidak akan dapat melihat daratan.


GOD Bless you all forever and ever...

TIGA HARI DALAM HIDUP

Hari pertama : Hari Kemarin.
Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang Kita rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat dan beristirahat dengan tenang,
lepaskan saja…

Hari kedua : Hari Esok.
Hingga mentari esok hari terbit,
Kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba, dan belum tentu esok hari Kita merengkuhnya
biarkan saja…
Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup.
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri Kita untuk hari ini.
Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila Kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan hari esok.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada Kita.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa Kita menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri Kita sendiri.
Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu
bingung, lakukan yang terbaik hari ini dan lakukan sekarang juga.
GOD Bless you all forever and ever...

◆ JANGANLAH MENJADI GELAS ◆

Seorang guru menghampiri muridnya ketika jam pelajaran selesai. Ada salah seorang murid yang belakangan ini wajah nya selalu murung.
"Kenapa kau selalu murung nak,,? bukankah banyak hal yang indah didunia ini..? Kemana perginya wajah bersyukur mu.." sang guru bertanya.
"Pak dan.. belakangan ini hidupku penuh dengan masalah.. sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habisnya... " Jawabnya.
Sang guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan 2 genggam garam. Bawalah kemari biar ku perbaiki suasana hatimu.." Simurid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan 2 genggam garam di tangannya.
"Coba ambil segenggam garam dan masukan ke segelas air itu.." Kata sang guru.
"Setelah itu coba kau minum airnya sedikit." Simurid pun melakukannya. Wajahnya pun kini meringis karena meminum air asin.
"Bagai mana rasanya.?" Tanya sang guru. "Asin, dan perutku jadi mual," Jawab simurid dengan wajah yang masih meringis. Sang guru terkekeh - kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan. "Sekarang kau ikut aku.." Sang guru membawa muridnya ke danau didekat tempat mereka.
"Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau." Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin dimulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah dihadapan guru, begitu pikirnya.
"Sekarang kamu coba minum air danau itu.." Kata sang guru sambil menyari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat dipinggir danau. Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau dan membawanya kemulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir ditenggorokannya, sang guru bertanya kepadanya. "Bagai mana rasanya..?"
"Segar, segar sekali.." Kata si murid sambil mengelap mulutnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air diatas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil dibawah. Dan sudah pasti air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa dimulutnya.
"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi..?" "tidak sama sekali" Kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
"Nak,," Kata sang guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang kamu alami sepanjang kehidupanmu itu, sudah dikadar oleh Tuhan, sesuai untuk dirimu.
Jumlah tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir kedunia pun demikian. Tidak ada satupun manusia, walaupun dia seorang nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah."
Si murid terdiam, mendengarkan. "Tapi nak, 'rasa asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Jadi nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah menjadi gelas. Jadikan hati dalam dadamu itu jadi sebesar danau."
Kesimpulannya.. janganlah berpikiran sempit, karena kita punya 2 mata juga otak untuk berpandangan luas. Pandanglah kedepan seluas-luasnya dan tetaplah berharap pada pertolongan Tuhan Yesus. Maka, masalah yang anda hadapi akan terasa lebih mudah. (walaupun butuh pengorbanan).
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11:28)
Sekali lagi,, janganlah menjadi Gelas...

GOD Bless you all forever and ever...

Monday, June 02, 2014

Kisah Mangkuk Kayu, Arti Keluarga Yang Sesungguhnya

Ada seorang pria tua yang raganya sudah lemah dan tinggal dengan anak laki-laki dan menantu perempuannya, tak lupa cucunya yang berusia empat tahun. Karena sudah tua, tangan kakek tersebut bergetar dan jalannya pun susah. Suatu ketika keluarga ini makan bersama di meja makan, karena tangannya yang bergetar dan penglihatannya yang mulai kabur, membuat kakek ini lebih sulit saat makan. Tiba-tiba sendoknya jatuh ke lantai, ketika kakek tersebut berusaha mengambilnya, dirinya lupa jika sedang memegang segelas susu, tak elak lagi, susunya tumpah dan meja menjadi kotor.

Anak laki-laki dan istrinya merasa jengkel dengan kekacauan yang ditimbulkan oleh ayah mereka. Merasa sudah cukup bersabar atas apa yang terjadi pada ayahnya, akhirnya anak laki-laki dan istrinya melakukan sesuatu. Mereka mengatur sebuah meja makan kecil di sudut ruangan, di meja itu sang kakek menghabiskan makanannya sendirian sedangkan anggota keluarga lain makan di meja makan bersama-sama. Makanan untuk kakek disajikan dalam mangkuk kayu, demikian juga dengan air minumnya ditempatkan pada gelas yang tidak bisa pecah.

Ketika anak laki-laki dan menantunya melirik ke sudut tempat si kakek makan, terlihat air mata menggantung di pelupuk matanya, namun justru sang anak memberikan peringatan tajam, jangan lagi sampai ada sendok atau mangkuk yang jatuh. Empat tahun berlalu dengan keadaan seperti ini. Suatu ketika pada malam hari, cucu si kakek bermain di lantai terlihat asik bermain dengan mangkuk kecil terbuat dari kayu. Sang ayah bertanya kepada anaknya, "apa yang sedang kau kerjakan nak?" dan si kecil pun menjawab dengan polos, "Oh, aku membuat mangkuk kecil untuk papa dan mama, nanti akan kuberikan sebagai tempat makan papa dan mama saat aku sudah besar nanti.

Kata-kata ini begitu terasa menyesakkan hati, tanpa mampu mengeluarkan sepatah katapun, air mata suami istri ini mengalir deras, menyadari apa yang sudah mereka lakukan pada ayah mereka. Akhirnya malam itu juga, sang anak memegang tangan ayahnya dengan lembut dan membawanya kembali ke meja makan keluarga dan tak mempedulikan lagi meskipun sang ayah menjatuhkan sendok atau meja makan jadi kotor.

Dilansir dari moralstories.org, Anda menuai apa yang Anda tabur. Terlepas bagaimanapun hubungan Anda dengan orang tua Anda, suatu saat Anda akan kehilangan mereka untuk selamanya. Jangan sampai menyesal ketika hal itu terjadi, maka dari sekarang selalu hormati, peduli, dan cintai mereka. Ingatlah ketika mereka juga melampaui masa-masa yang sulit ketika mereka membesarkan Anda.

Friday, May 30, 2014

3 Alasan Pentingnya Menulis Cerita Kehidupan Anda Sendiri

Ladies, apakah Anda punya kebiasaan menulis buku harian? Mungkin hanya ada beberapa orang yang masih rutin menulis buku harian atau menulis cerita kehidupan sendiri. Saat ini menulis pengalaman pribadi atau cerita kehidupan sendiri tidak harus di atas buku dengan tulisan tangan. Anda bisa dengan mudah memanfaatkan blog gratisan atau akun sosial media Anda sendiri untuk menulis cerita kehidupan Anda sendiri.
Tapi, apa pentingnya sih menulis cerita kehidupan Anda sendiri? Bukannya ini hanya akan buang-buang waktu saja? Ternyata menulis cerita kehidupan Anda sendiri sangat baik untuk diri Anda dan bahkan untuk orang lain. Berikut ini tiga alasan pentingnya menulis cerita kehidupan Anda sendiri seperti yang dilansir oleh mindbodygreen.com.
1. Bisa Menyembuhkan Diri Sendiri
Ingin berdamai dengan masa lalu? Menulislah. Proses menyusun pengalaman hidup atau pribadi bisa membantu diri Anda untuk menyembuhkan diri Anda. Misalnya, ketika Anda menulis pengalaman pahit yang pernah Anda rasakan sebelumnya, Anda akan bisa kembali merenungkan pengalaman itu dan menyadari bahwa pengalaman itu justru bisa menguatkan diri Anda dan membantu Anda mengatasi masalah-masalah yang lebih rumit. Saat Anda sudah merasa sembuh dari masa lalu yang pahit, Anda akan bisa lebih nyaman untuk menjalani hidup. Kemampuan Anda untuk berpikir dan melihat sisi positif dari setiap hal juga akan meningkat.
2. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Menulis cerita kehidupan Anda sendiri bisa membuat Anda merasa nyaman. Terkadang ada hal atau pengalaman pribadi yang masih mengendap di dalam pikiran kita dan itu justru bisa membuat emosi kita tidak stabil. Dengan menuliskannya, kita akan memiliki perasaan yang lebih senang dan merasa kuat. Bahkan menurut penelitian medis, sistem imunitas atau kekebalan tubuh akan meningkat lebih kuat ketika kita kembali menyelidik masa lalu dan menuliskannya. Pikiran negatif yang dulu ada bisa dengan mudah hilang dengan menuliskannya. Menulis tentang cerita kehidupan Anda sendiri juga bisa meningkatkan kecerdasan Anda.
3. Memiliki “Harta” yang Berharga untuk Diwariskan
Apakah Anda tahu siapa nama kakek nenek Anda? Kalau nama buyut dari kakek nenek Anda, apakah Anda mengetahui nama mereka? Jika Anda masih ingin dikenal oleh keluarga atau generasi penerus Anda, menulislah. Tulisan Anda akan terus abadi dan masih akan bisa dibaca oleh anak cucu Anda nantinya meskipun Anda sudah tak lagi ada di dunia ini. Pengalaman atau cerita kehidupan Anda yang berharga bisa jadi pelajaran untuk generasi penerus Anda. Dan, ya nama Anda pun mungkin akan masih terus diingat oleh cucu Anda dan hingga cucu dari cucu Anda nantinya.

Mengaku Orang Sehat, Pasti Anda Melakukan 10 Hal Ini Setiap Pagi

Apakah Anda yakin bahwa Anda adalah orang yang sehat? Atau Anda ingin mengubah gaya hidup Anda menjadi orang yang lebih sehat? Pada dasarnya, orang yang sehat itu adalah orang yang melakukan kebiasaan baik dan sehat, khususnya di rutinitas pagi. Seperti yang dilansir dari lifehack.org, orang yang sehat itu pasti akan melakukan 10 hal ini di pagi hari, khususnya sebelum berangkat kerja.
Bangun Tidur 20 Menit Lebih Awal
Anda bangun pukul berapa setiap pagi? Jika selama ini Anda terbiasa baru bangun pukul 7 pagi, cobalah bangun lebih awal, setidaknya 20 menit lebih awal. Dengan cara ini, Anda bisa punya lebih banyak waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan sehat. Dan pastinya Anda tidak akan stres duluan takut terlambat pergi ke kantor jika bisa bangun lebih awal.
Meditasi
Awali hari Anda dengan meditasi atau menenangkan pikiran. Bagi Anda yang muslim, jangan lewatkan shalat subuh pastinya. Perasaan tenang dan rileks dari meditasi ini bisa terus terbawa sepanjang hari.
Minum Air Hangat dengan Perasan Jeruk Lemon
Minum segelas air hangat yang dicampur dengan perasan jeruk lemon bisa mengaktifkan sistem pencernaan Anda. Agar bisa hidup lebih sehat, cara ini adalah langkah pertama yang sangat baik.
Perhatikan Alam Selama 5 Menit Saja
Jika Anda sudah sukses bangun pagi, Anda tidak akan terburu-buru untuk melakukan kegiatan Anda. Bahkan Anda pun bisa meluangkan waktu lima menit saja untuk memperhatikan alam atau setidaknya duduk tenang sambil menatap indahnya pagi dan sinar matahari yang masuk dari jendela rumah Anda.
Olahraga 10 Menit Saja
Tak ada yang menyangkal kan kalau olahraga di pagi hari bisa membuat tubuh lebih sehat? Cobalah luangkan waktu 10 menit saja untuk olahraga, tak perlu olahraga berat. Anda cukup jalan kaki atau joging di sekitar rumah Anda selama 10 menit agar tubuh tidak terasa lemas saat mulai bekerja.
Sarapan Dulu
Pastikan ada buah dalam menu sarapan Anda. Sarapan sangat baik untuk otak Anda dan Anda akan mampu melakukan kegiatan harian Anda tanpa merasa cepat mudah lelah.
Siapkan Makan Siang
Tak perlu membuat satu menu lengkap makan siang. Siapkan saja beberapa makanan ringan yang bisa Anda nikmati saat makan siang. Menyiapkan sesuatu yang bisa kita nikmati saat jam makan siang juga akan membuat waktu kita lebih efektif nantinya.
Buat Daftar Kegiatan
Pernahkah Anda merasa waktu berlalu begitu cepat dan terbuang sia-sia? Cobalah untuk membuat daftar kegiatan yang akan Anda lakukan setiap pagi. Mungkin hanya butuh waktu dua menit saja untuk membuat daftar kegiatan yang akan Anda lakukan. Dan daftar ini bisa menyelamatkan hari Anda dan membuat waktu Anda jauh lebih efektif dan efisien.
Dengarkan Musik
Cobalah untuk mendengarkan musik setiap pagi. Musik apa saja yang Anda sukai dan bisa membuat suasana hati Anda membaik dalam waktu sekejap. Mendengarkan musik yang bersemangat juga akan membantu Anda menghilangkan rasa cemas, takut, dan khawatir tentang apapun yang sedang mengganggu pikiran Anda.
Syukuri Semuanya
Bersyukur akan menghadirkan perasaan positif. Dan perasaan positif itu bisa terus terbawa ke sisa hari Anda. Menjalani hari dengan perasaan positif adalah kebahagiaan yang pastinya sangat luar biasa.
Bagaimana? Apakah Anda sudah benar-benar memenuhi kriteria sebagai orang sehat? Jika selama ini Anda masih merasa bahwa hidup Anda belum memenuhi gaya hidup sehat, cobalah lakukan 10 hal ini setiap pagi dan lakukan terus selama satu bulan penuh.

Masa Sulit yang Harus Anda Lewati Saat Berusia 20-an

Setiap fase kehidupan pasti memiliki masalah dan tantangannya sendiri. Saat Anda berusia 20-an, Anda akan mengalami sejumlah masa sulit. Masa-masa sulit ini memang bisa membuat Anda sangat frustrasi dan tertekan. Tapi, ketika Anda berhasil melewatinya, Anda akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan siap untuk menjadi diri Anda yang seutuhnya. Apa sajakah masa-masa sulit yang harus dilewati saat berusia 20-an? Berikut ini 4 masa sulit yang harus Anda lewati saat berusia 20-an seperti yang dirangkum dari lifehack.org.
Mencintai dan Dicintai
Pada usia 20-an, Anda akan menyadari bahwa cinta itu tentang sebuah komitmen. Cinta bisa melukai Anda tetapi mencintai seseorang yang tidak mencintai Anda bisa jadi jauh lebih menyakitkan. Anda tidak bisa sembarangan memilih orang yang akan Anda nikahi. Anda harus membuat banyak pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah dengan seseorang. Urusan mencintai dan dicintai ini juga tidak hanya terbatas pada hubungan Anda dengan kekasih Anda, tetapi juga dengan pekerjaan Anda. Perusahaan tempat Anda bekerja mungkin tidak mencintai Anda, tetapi selama Anda mencintai pekerjaan Anda dan terus mengasah potensi yang Anda miliki, Anda akan mendapatkan cinta dari orang atau hal-hal lainnya.
Membuat Keputusan dan Menemukan Panggilan Jiwa
Ada orang yang butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa menemukan panggilan jiwanya yang sesungguhnya. Di usia 20-an, Anda harus berani untuk membuat keputusan dan menemukan panggilan jiwa (passion) Anda yang sebenarnya. Panggilan jiwa itu berkaitan erat dengan nilai-nilai yang selama ini Anda pegang. Jangan lagi membuat keputusan dengan gegabah, apalagi jika ini sudah menyangkut dengan urusan masa depan Anda. Tapi juga jangan ragu apalagi takut untuk membuat keputusan yang benar-benar Anda yakini dan Anda percaya keputusan itu adalah yang terbaik untuk Anda. Pilih satu hobi atau kegiatan yang paling Anda sukai, lakukan dengan konsisten dan penuh kesungguhan dan perhatikan perubahan besar yang akan Anda alami.
Kekecewaan dan Kegagalan
Hidup yang sempurna itu bukanlah hidup yang bebas dari kegagalan. Justru karena kegagalan itu, Anda bisa tumbuh menjadi pribadi yang hidup dan matang. Jika Anda ingin sukses dan berhasil, jangan menguras tenaga Anda dengan memikirkan kelemahan-kelemahan yang Anda miliki. Fokuslah pada kelebihan-kelebihan yang Anda miliki dan lakukan semua hal terbaik untuk menyingkap potensi besar dari kelebihan yang Anda miliki itu. Buatlah tujuan yang realistis untuk diri Anda berdasarkan kelebihan dan kekuatan yang Anda miliki. Jika ada orang lain yang terlihat lebih berhasil dan sukses daripada diri Anda, jangan kecewakan diri Anda. Tak perlu membuang tenaga membanding-bandingkan diri dengan orang lain jika itu malah membuat Anda merasa jadi orang yang gagal. Anda adalah diri Anda dan Anda punya jalan sendiri untuk meraih puncak tertinggi dari kesuksesan Anda.
Tujuan Hidup
Apa yang Anda lakukan saat ini akan berpengaruh pada apa yang akan terjadi di kehidupan Anda di masa yang akan datang. Tapi ketika Anda sudah yakin dan memiliki tujuan hidup, Anda akan lebih mudah untuk menentukan prioritas. Tujuan yang Anda miliki dalam hidup akan menentukan bagaimana jalan kehidupan Anda di masa yang akan datang. Selain itu, dalam hidup ini, Anda akan terus dituntut untuk terus belajar dan mengasah kemampuan yang Anda miliki.

Friday, January 10, 2014

ːː̗̀ː̗̗̀̀✞ː̖̖́́ː̖́ː APA PENTINGNYA PERJAMUAN KUDUS ? ːː̗̀ː̗̗̀̀✞ː̖̖́́ː̖́ː

Mempelajari Perjamuan Kudus adalah pengalaman yang menyentuh sanubari karena dalamnya makna yang dikandung. Adalah pada saat merayakan Pasah pada malam menjelang kematianNya Yesus menetapkan sebuah perjamuan baru yang bermakna yang kita peringati sampai saat ini, dan yang merupakan pengungkapan tertinggi dalam ibadah Kristiani. Perjamuan Kudus adalah ”khotbah dalam perbuatan,” memperingati kematian dan kebangkitan Tuhan kita, dan memandang ke masa yang akan datang di mana Dia akan datang kembali dalam kemuliaan.

Hari Pasah adalah perayaan yang paling suci dalam kalender agama Yahudi. Perayaan itu memperingati tulah terakhir di Mesir ketika anak-anak sulung orang Mesir mati dan anak-anak sulung orang Israel selamat karena darah dari anak domba yang dipercikkan di ambang pintu mereka. Anak domba dipanggang dan dimakan bersama dengan roti tidak beragi. Allah memerintahkan bahwa sepanjang masa hari raya itu harus diperingati. Kisah ini dicatat dalam Keluaran 12.

Dalam perayaan itu, Yesus dan murid-muridnya menyanyi satu atau beberapa Mazmur Pujian (Mazmur 111-118). Yesus, mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah. Sambil memecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka, Dia berkata, “Ambil, makanlah, inilah tubuhKu yang diserahkan bagi kamu.” Demikian pula Dia mengambil cawan sesudah makan dan memberikannya kepada mereka untuk diminum. Dia berkata, "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Dia mengakhiri perjamuan itu dengan menyanyikan nyanyian rohani dan kemudian mereka keluar menuju ke Bukit Zaitun. Di sanalah Yesus dikhianati, sebagaimana telah dinubuatkan, oleh Yudas. Pada keesokan harinya Yesus disalibkan.

Kisah mengenai Perjamuan Kudus terdapat dalam Matius 26:26-29, Markus 14:17-25, Lukas 22:7-22, dan Yohanes 13:21-30. Dengan pewahyuan illahi, Rasul Paulus menulis mengenai Perjamuan Kudus dalam 1 Korintus 11:23-29. (Hal ini karena Paulus tidak berada di ruang atas saat Perjamuan Kudus ditetapkan). Paulus memasukkan kata-kata yang tidak terdapat dalam kitab-kitab Injil, “Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya” (1 Korintus 11:27-29).

Kita mungkin bertanya apa maksudnya makan roti dan minum cawan dengan ”cara yang tidak layak.” Itu mungkin berarti kita tidak menghiraukan makna sebenarnya dari roti dan cawan, dan melupakan harga yang begitu mahal yang harus dibayar oleh Juruselamat kita untuk keselamatan kita. Atau itu mungkin berarti membiarkan perayaan itu menjadi upacara yang mati dan formal, atau datang ke Meja Perjamuan dengan dosa yang masih belum diakui. Sesuai dengan instruksi Paulus, setiap orang harus memeriksa dirinya sendiri sebelum makan roti dan minum dari cawan itu.

Pernyataan lain yang dibuat oleh Paulus yang tidak terdapat dalam kitab-kitab Injil adalah “ Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang” (1 Korintus 11:26). Kalimat ini membatasi jangka waktu dari Perjamuan Kudus – sampai Tuhan kita datang. Dari kisah yang singkat ini, kita belajar bagaimana Yesus menggunakan dua unsur yang paling rapuh sebagai simbol dari tubuh dan darahNya, dan menjadikan keduanya sebagai peringatan untuk kematianNya. Itu bukan sebuah monumen yang terbuat dari marmer atau logam, namun terbuat dari roti dan anggur.

Dia menyatakan bahwa roti adalah mengenai tubuhNya yang dipecah-pecahkan, - tidak ada satupun tulangNya yang patah, namun tubuhnya disiksa sedemikian rupa sehingga sulit untuk dikenali (Mazmur 22:13-18, Yesaya 53:4-7). Anggur menyatakan darahNya, menunjukkan kematian yang mengerikan yang akan segera dialamiNya. Dia, sang Anak Allah yang sempurna, menjadi penggenapan dari begitu banyaknya nubuatan dalam Perjanjian Lama mengenai sang Penebus (Kejadian 3:15; Mazmur 22; Yesaya 53, dll). Ketika Dia berkata, ”Lakukanlah ini untuk menjadi peringatan akan Aku,” hal ini mengindikasikan bahwa upacara ini harus diteruskan di hari-hari yang akan datang. Ini juga menyatakan bahwa Pasah, yang menuntut pengorbanan seekor domba dan yang menantikan kedatangan sang Anak Domba Allah yang akan mengangkat dosa isi dunia, sekarang sudah usang. Perjanjian Baru mulai berlaku ketika Kristus, sang Anak Domba Paskah (1 Korintus 5:7), dikorbankan (Ibrani 8:8-13). Sistim korban binatang tidak lagi dibutuhkan (Ibrani 9:25-28).

Thursday, January 09, 2014

•°• JATUH CINTA vs CINTA SEJATI •°•


Memang jatuh cinta itu sejuta rasanya. Tapi, “jatuh cinta” tidak sama dengan cinta sejati. Kok? Berikut perbedaan antara jatuh cinta dengan cinta sejati: Jatuh cinta tidak membutuhkan sebuah keputusan, karena terjadi begitu saja

Pada waktu engkau melihat seorang wanita, hormonmu meningkat dan tiba-tiba saja engkau ingin bersamanya, tanpa tahu alasannya. Mungkin karena engkau melihat pakaiannya, rambutnya yang terurai di pundak, senyumnya, caranya menggigiti kuku jari. Tapi tidak demikian dengan cinta sejati. Itu sebabnya Scott Peck berkata bahwa cinta sejati baru akan dimulai setelah kita “tidak lagi jatuh cinta”.

1. Jatuh cinta, hanya berlangsung sesaat.

Engkau merasa sangat jatuh cinta sampai tiba-tiba sesuatu terjadi dan semuanya lenyap. Mungkin karena pasanganmu mulai berbicara, kekurangannya mulai kelihatan, dia menghabiskan uangmu, mengenalkan engkau ke orangtuanya, badannya bertambah gemuk, dan lain-lain alasan. Jatuh cinta hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa tahun. Namun cinta sejati akan terus ada, semata karena sebuah keputusan.

2. Jatuh cinta selalu mengarah ke khayalan belaka.

Engkau tidak tertarik kepada orangnya/seperti apa sesungguhnya orang tersebut. Tapi tertarik kepada bayanganmu sendiri tentang orang itu. Seperti palsunya perasaan “jatuh cinta”, engkau tidak sungguh-sungguh cinta kepada orang tersebut. Namun cinta sejati mengarah kepada pribadi yang nyata. Engkau sudah tahu kelemahan dan kelebihannya, dan engkau tetap menerima dia apa adanya.

3. Jatuh cinta akan berhenti setelah diperhadapkan dengan batasan-batasan.

Engkau merasa tidak bisa hidup tanpa pasanganmu. Dan ketika timbul keterbatasan dari pasanganmu, engkau mulai beralih mencari yang lain. Namun cinta sejati teruji ketika sesungguhnya engkau tidak membutuhkan orang lain, tetapi engkau saling mencintai karena ingin saling memberi yang terbaik.

4. Jatuh cinta adalah sekedar perasaan.

Jatuh cinta identik dengan detak jantung yang kencang, telapak tangan menjadi dingin, dan lain-lain. Tetapi cinta sejati adalah tentang “tangan yang kotor”. Tidak perlu merasakan “cinta” lebih dulu. Kata “cinta” itu sendiri adalah kata kerja, jadi bukan sekedar perasaan. Cinta itu tindakan, bukan sekedar pernyataan. Inti dari cinta sesungguhnya adalah saling melayani dan bukan perasaan. Scott Peck menggambarkan cinta dengan sangat baik, “lawan dari cinta bukanlah benci; melainkan kemalasan.”

Sekali lagi, cinta sejati adalah sebuah keputusan dan bertahan selamanya. Oleh sebab itu pilihlah cinta sejati.


Tuesday, January 07, 2014

♡ TUHAN PUNYA CERITA CINTA UNTUKMU ♡


Kata orang cinta itu buta...
Ketika kamu memulai bangun dari tidurmu dan mengingat dia

Kata orang cinta itu buta...
Ketika kamu ingin memulai harimu, tetapi di pikiranmu ada dia

Kata orang cinta itu buta...
Ketika kamu mendengar suara dari ponselmu dan berharap itu dia

Kata orang cinta itu buta...
Ketika kamu ingin menutup matamu dan mengakhiri harimu,
tetapi bayang-bayang dia selalu muncul

Tetapi itu hanyalah kata orang, bukan kataku
Karena kataku cinta itu adalah bukti kasih yang nyata dan tulus

Cinta tidak pernah buta
Tetapi terkadang perasaan yang membuat cinta itu buta

Namun perasaan juga tidak bisa disalahkan atau bahkan tidak pernah salah
Karena TUHAN menciptakan hati kita untuk memiliki kepekaan
Mungkin yang belum tepat hanyalah masalah waktu dan fokus kita

Gantikan dia dengan DIA ( YESUS )
Maka TUHAN tahu kapan waktu yang terbaik untukmu
Untuk cerita cintamu

Dan jangan sampai perasaanmu menurunkan standar
standar orang yang sudah TUHAN persiapkan untukmu
Karena... TUHAN punya cerita cinta untukmu.


★ JADILAH BERKAT BAGI ORANG LAIN ★


Para sahabatku yang baik, kalau teman memberi anda bibit bunga, janganlah kamu buang tapi tanamlah dan kelak ia akan memberi aroma semerbak bagi sekelilingnya.

Kalau ada yang memberi anda lampu, pasanglah karena ia kelak akan memberi cahaya dalam kegelapan.

Dan kalau orang lain mengasihimu, bagi dan teruskanlah kasih itu dan kelak kamu akan menjadi berkat bagi orang lain.

Bunga itu beraroma bukan hanya untuk dirinya tetapi bagi siapa saja. Cahaya itu itu memberi terang jelas juga bukan untuk dirinya tetapi untuk kita. Dan kasih itu akan berbuah kalau kita share kepada orang lain. Karena itu Yesus mengatakan, buluh yang terkulai janganlah dipatahkan dan cahaya yang berkedip kedip (redup) janganlah dipadamkan (Matius 12:20).

Jadikanlah hari-harimu menjadi bingkai hidup yang berguna untuk dirimu, keluarga dan juga sesama. Kita dipanggil membangun lingkaran hidup yang sempurna. Maka, sekali lagi jadilah menjadi berkat bagi siapa saja. Menjadi berkat lewat perkataan dan perbuatan. Hendaklah yang keluar dari mulut kita adalah sapaan indah, damai, teduh, membangun dan menyejukkan dan bukan sebaliknya, pedas, menyakitkan, menyinggung, gossip, fitnah apalagi kutuk.

Hendaknya kita hadir sebagai sahabat dan saudara untuk membuat hidup itu lebih indah, dan bukan sebagai orang asing apalagi musuh yang membuat hidup makin terasing dan gersang.

Kalau kamu tidak bisa menghibur orang lain janganlah kamu membuatnya bersedih.

Kalau kamu belum mampu membuat orang lain tertawa janganlah membuatnya menangis.

Dan kalau tidak mampu menjadi sahabat bagi orang lain janganlah menjadi musuh yang menjadi batu sandungan untuknya.

"Yesus mengatakan, “Siapa yang melakukan kehendak bapaKu, mereka adalah sahabat, saudara dan bahkan keluargaKu." (Matius 12:50).


Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yang sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya.

Kemudian sampailah ia di sebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yang memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna.

Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang, ia berkata kepada bapak Petani, "Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan."

Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata, "Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling."

Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata, "Inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna."

Lalu menikahlah si Lelaki dengan anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya.

Ketika si anak lahir, ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya, "Kenapa bisa terjadi seperti ini, Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, kenapa anak saya bisa sejelek itu...?"

Petani menjawab, "Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu ia sudah hamil duluan....."

Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa. Amin.

TUHAN YESUS Memberkati..