Total Pageviews

Translate

Friday, January 10, 2014

ːː̗̀ː̗̗̀̀✞ː̖̖́́ː̖́ː APA PENTINGNYA PERJAMUAN KUDUS ? ːː̗̀ː̗̗̀̀✞ː̖̖́́ː̖́ː

Mempelajari Perjamuan Kudus adalah pengalaman yang menyentuh sanubari karena dalamnya makna yang dikandung. Adalah pada saat merayakan Pasah pada malam menjelang kematianNya Yesus menetapkan sebuah perjamuan baru yang bermakna yang kita peringati sampai saat ini, dan yang merupakan pengungkapan tertinggi dalam ibadah Kristiani. Perjamuan Kudus adalah ”khotbah dalam perbuatan,” memperingati kematian dan kebangkitan Tuhan kita, dan memandang ke masa yang akan datang di mana Dia akan datang kembali dalam kemuliaan.

Hari Pasah adalah perayaan yang paling suci dalam kalender agama Yahudi. Perayaan itu memperingati tulah terakhir di Mesir ketika anak-anak sulung orang Mesir mati dan anak-anak sulung orang Israel selamat karena darah dari anak domba yang dipercikkan di ambang pintu mereka. Anak domba dipanggang dan dimakan bersama dengan roti tidak beragi. Allah memerintahkan bahwa sepanjang masa hari raya itu harus diperingati. Kisah ini dicatat dalam Keluaran 12.

Dalam perayaan itu, Yesus dan murid-muridnya menyanyi satu atau beberapa Mazmur Pujian (Mazmur 111-118). Yesus, mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah. Sambil memecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka, Dia berkata, “Ambil, makanlah, inilah tubuhKu yang diserahkan bagi kamu.” Demikian pula Dia mengambil cawan sesudah makan dan memberikannya kepada mereka untuk diminum. Dia berkata, "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Dia mengakhiri perjamuan itu dengan menyanyikan nyanyian rohani dan kemudian mereka keluar menuju ke Bukit Zaitun. Di sanalah Yesus dikhianati, sebagaimana telah dinubuatkan, oleh Yudas. Pada keesokan harinya Yesus disalibkan.

Kisah mengenai Perjamuan Kudus terdapat dalam Matius 26:26-29, Markus 14:17-25, Lukas 22:7-22, dan Yohanes 13:21-30. Dengan pewahyuan illahi, Rasul Paulus menulis mengenai Perjamuan Kudus dalam 1 Korintus 11:23-29. (Hal ini karena Paulus tidak berada di ruang atas saat Perjamuan Kudus ditetapkan). Paulus memasukkan kata-kata yang tidak terdapat dalam kitab-kitab Injil, “Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya” (1 Korintus 11:27-29).

Kita mungkin bertanya apa maksudnya makan roti dan minum cawan dengan ”cara yang tidak layak.” Itu mungkin berarti kita tidak menghiraukan makna sebenarnya dari roti dan cawan, dan melupakan harga yang begitu mahal yang harus dibayar oleh Juruselamat kita untuk keselamatan kita. Atau itu mungkin berarti membiarkan perayaan itu menjadi upacara yang mati dan formal, atau datang ke Meja Perjamuan dengan dosa yang masih belum diakui. Sesuai dengan instruksi Paulus, setiap orang harus memeriksa dirinya sendiri sebelum makan roti dan minum dari cawan itu.

Pernyataan lain yang dibuat oleh Paulus yang tidak terdapat dalam kitab-kitab Injil adalah “ Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang” (1 Korintus 11:26). Kalimat ini membatasi jangka waktu dari Perjamuan Kudus – sampai Tuhan kita datang. Dari kisah yang singkat ini, kita belajar bagaimana Yesus menggunakan dua unsur yang paling rapuh sebagai simbol dari tubuh dan darahNya, dan menjadikan keduanya sebagai peringatan untuk kematianNya. Itu bukan sebuah monumen yang terbuat dari marmer atau logam, namun terbuat dari roti dan anggur.

Dia menyatakan bahwa roti adalah mengenai tubuhNya yang dipecah-pecahkan, - tidak ada satupun tulangNya yang patah, namun tubuhnya disiksa sedemikian rupa sehingga sulit untuk dikenali (Mazmur 22:13-18, Yesaya 53:4-7). Anggur menyatakan darahNya, menunjukkan kematian yang mengerikan yang akan segera dialamiNya. Dia, sang Anak Allah yang sempurna, menjadi penggenapan dari begitu banyaknya nubuatan dalam Perjanjian Lama mengenai sang Penebus (Kejadian 3:15; Mazmur 22; Yesaya 53, dll). Ketika Dia berkata, ”Lakukanlah ini untuk menjadi peringatan akan Aku,” hal ini mengindikasikan bahwa upacara ini harus diteruskan di hari-hari yang akan datang. Ini juga menyatakan bahwa Pasah, yang menuntut pengorbanan seekor domba dan yang menantikan kedatangan sang Anak Domba Allah yang akan mengangkat dosa isi dunia, sekarang sudah usang. Perjanjian Baru mulai berlaku ketika Kristus, sang Anak Domba Paskah (1 Korintus 5:7), dikorbankan (Ibrani 8:8-13). Sistim korban binatang tidak lagi dibutuhkan (Ibrani 9:25-28).

Thursday, January 09, 2014

•°• JATUH CINTA vs CINTA SEJATI •°•


Memang jatuh cinta itu sejuta rasanya. Tapi, “jatuh cinta” tidak sama dengan cinta sejati. Kok? Berikut perbedaan antara jatuh cinta dengan cinta sejati: Jatuh cinta tidak membutuhkan sebuah keputusan, karena terjadi begitu saja

Pada waktu engkau melihat seorang wanita, hormonmu meningkat dan tiba-tiba saja engkau ingin bersamanya, tanpa tahu alasannya. Mungkin karena engkau melihat pakaiannya, rambutnya yang terurai di pundak, senyumnya, caranya menggigiti kuku jari. Tapi tidak demikian dengan cinta sejati. Itu sebabnya Scott Peck berkata bahwa cinta sejati baru akan dimulai setelah kita “tidak lagi jatuh cinta”.

1. Jatuh cinta, hanya berlangsung sesaat.

Engkau merasa sangat jatuh cinta sampai tiba-tiba sesuatu terjadi dan semuanya lenyap. Mungkin karena pasanganmu mulai berbicara, kekurangannya mulai kelihatan, dia menghabiskan uangmu, mengenalkan engkau ke orangtuanya, badannya bertambah gemuk, dan lain-lain alasan. Jatuh cinta hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa tahun. Namun cinta sejati akan terus ada, semata karena sebuah keputusan.

2. Jatuh cinta selalu mengarah ke khayalan belaka.

Engkau tidak tertarik kepada orangnya/seperti apa sesungguhnya orang tersebut. Tapi tertarik kepada bayanganmu sendiri tentang orang itu. Seperti palsunya perasaan “jatuh cinta”, engkau tidak sungguh-sungguh cinta kepada orang tersebut. Namun cinta sejati mengarah kepada pribadi yang nyata. Engkau sudah tahu kelemahan dan kelebihannya, dan engkau tetap menerima dia apa adanya.

3. Jatuh cinta akan berhenti setelah diperhadapkan dengan batasan-batasan.

Engkau merasa tidak bisa hidup tanpa pasanganmu. Dan ketika timbul keterbatasan dari pasanganmu, engkau mulai beralih mencari yang lain. Namun cinta sejati teruji ketika sesungguhnya engkau tidak membutuhkan orang lain, tetapi engkau saling mencintai karena ingin saling memberi yang terbaik.

4. Jatuh cinta adalah sekedar perasaan.

Jatuh cinta identik dengan detak jantung yang kencang, telapak tangan menjadi dingin, dan lain-lain. Tetapi cinta sejati adalah tentang “tangan yang kotor”. Tidak perlu merasakan “cinta” lebih dulu. Kata “cinta” itu sendiri adalah kata kerja, jadi bukan sekedar perasaan. Cinta itu tindakan, bukan sekedar pernyataan. Inti dari cinta sesungguhnya adalah saling melayani dan bukan perasaan. Scott Peck menggambarkan cinta dengan sangat baik, “lawan dari cinta bukanlah benci; melainkan kemalasan.”

Sekali lagi, cinta sejati adalah sebuah keputusan dan bertahan selamanya. Oleh sebab itu pilihlah cinta sejati.


Tuesday, January 07, 2014

♡ TUHAN PUNYA CERITA CINTA UNTUKMU ♡


Kata orang cinta itu buta...
Ketika kamu memulai bangun dari tidurmu dan mengingat dia

Kata orang cinta itu buta...
Ketika kamu ingin memulai harimu, tetapi di pikiranmu ada dia

Kata orang cinta itu buta...
Ketika kamu mendengar suara dari ponselmu dan berharap itu dia

Kata orang cinta itu buta...
Ketika kamu ingin menutup matamu dan mengakhiri harimu,
tetapi bayang-bayang dia selalu muncul

Tetapi itu hanyalah kata orang, bukan kataku
Karena kataku cinta itu adalah bukti kasih yang nyata dan tulus

Cinta tidak pernah buta
Tetapi terkadang perasaan yang membuat cinta itu buta

Namun perasaan juga tidak bisa disalahkan atau bahkan tidak pernah salah
Karena TUHAN menciptakan hati kita untuk memiliki kepekaan
Mungkin yang belum tepat hanyalah masalah waktu dan fokus kita

Gantikan dia dengan DIA ( YESUS )
Maka TUHAN tahu kapan waktu yang terbaik untukmu
Untuk cerita cintamu

Dan jangan sampai perasaanmu menurunkan standar
standar orang yang sudah TUHAN persiapkan untukmu
Karena... TUHAN punya cerita cinta untukmu.


★ JADILAH BERKAT BAGI ORANG LAIN ★


Para sahabatku yang baik, kalau teman memberi anda bibit bunga, janganlah kamu buang tapi tanamlah dan kelak ia akan memberi aroma semerbak bagi sekelilingnya.

Kalau ada yang memberi anda lampu, pasanglah karena ia kelak akan memberi cahaya dalam kegelapan.

Dan kalau orang lain mengasihimu, bagi dan teruskanlah kasih itu dan kelak kamu akan menjadi berkat bagi orang lain.

Bunga itu beraroma bukan hanya untuk dirinya tetapi bagi siapa saja. Cahaya itu itu memberi terang jelas juga bukan untuk dirinya tetapi untuk kita. Dan kasih itu akan berbuah kalau kita share kepada orang lain. Karena itu Yesus mengatakan, buluh yang terkulai janganlah dipatahkan dan cahaya yang berkedip kedip (redup) janganlah dipadamkan (Matius 12:20).

Jadikanlah hari-harimu menjadi bingkai hidup yang berguna untuk dirimu, keluarga dan juga sesama. Kita dipanggil membangun lingkaran hidup yang sempurna. Maka, sekali lagi jadilah menjadi berkat bagi siapa saja. Menjadi berkat lewat perkataan dan perbuatan. Hendaklah yang keluar dari mulut kita adalah sapaan indah, damai, teduh, membangun dan menyejukkan dan bukan sebaliknya, pedas, menyakitkan, menyinggung, gossip, fitnah apalagi kutuk.

Hendaknya kita hadir sebagai sahabat dan saudara untuk membuat hidup itu lebih indah, dan bukan sebagai orang asing apalagi musuh yang membuat hidup makin terasing dan gersang.

Kalau kamu tidak bisa menghibur orang lain janganlah kamu membuatnya bersedih.

Kalau kamu belum mampu membuat orang lain tertawa janganlah membuatnya menangis.

Dan kalau tidak mampu menjadi sahabat bagi orang lain janganlah menjadi musuh yang menjadi batu sandungan untuknya.

"Yesus mengatakan, “Siapa yang melakukan kehendak bapaKu, mereka adalah sahabat, saudara dan bahkan keluargaKu." (Matius 12:50).


Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yang sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya.

Kemudian sampailah ia di sebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yang memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna.

Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang, ia berkata kepada bapak Petani, "Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan."

Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata, "Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling."

Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata, "Inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna."

Lalu menikahlah si Lelaki dengan anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya.

Ketika si anak lahir, ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya, "Kenapa bisa terjadi seperti ini, Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, kenapa anak saya bisa sejelek itu...?"

Petani menjawab, "Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu ia sudah hamil duluan....."

Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa. Amin.

TUHAN YESUS Memberkati..