Total Pageviews

Translate

Friday, June 26, 2015

K E B E R S A M A A N

Akan datang waktunya aq merindu kalian....
Akan datang masanya,,aq tersenyum sendiri mengenang kebersamaan kita...
Akan ada saatnya,,aq terisak menangis mengenang kisah kita...
Aku kamu kita,,,,tetap menjadi peristiwa terbaik dari setiap langkah perjalanan hidupku...
Aku kamu kita ...walo wajah tak jumpa lagi,,walo suara terasa jauh,,,walau lambaian tangan,pelukan kekuatan, tepukan semangat, tangisan bahagia, dan tawa satir tak lagi ditemui...
ingat saja bahwa kita pernah bersama,,selalu bersama dan akan tetap bersama...
Aku kamu kita...akan ada wktnya kita merangkai kisah masa lalu dlm gelak tawa dan derai airmata...ya suatu saat nanti...


"Membayar Honor"

"Jadi apa tugasmu disitu?"tanya sahabat baruku...tanpa ragu aq menjawab : "membayarkan honor" jawaban singkat sambil tersenyum. Sejurus kemudian dia mengeryitkan dahi keheranan...
Membayarkan honor mungkin buat sebagian org dianggap sbg pekerjaan gak berarti,pekerjaan sepele,jika dibanding dgn perumus kebijakan yg keren pake otak *walo gak jarang hanya mengutamakan kelincahan jari utk mencari via kang google* ,atw pakar notulen *slalu standby dpn laptop,mata menatap tajam ke arah layar namun pikiran mengembara entah kemana*,atw tukang wara wiri nyiapin rpt atw pengurus administrasi lainnya *supersibuk dan penting walo gak jarang bikin pening*....
Membayarkan honor yg bukan apa2 ini buat sebagian org,,tp sangat berarti buat aq...dibalik setiap pesan utama yg aq kirim kpd para pemilik honor,ada pesan pendamping yg aq sampaikan : "kapan bisa ketemu pak/bu? Sambil kita sharing ttg dunia ini. Tak ragu,kapanpun sang pemilik honor menjadwalkan,aq siap sedia berangkat menemui mereka, urusan membayar honor hy 1 mnit saja,krn hy butuh membubuhkan ttd mereka pd kuitansi yg aq bawa.... Namun setelah itu 2-3 jam bhkan kadang smpai lupa wkt kita sanggup bercerita,curhatan masa muda mereka,luapan harapan mereka,tularkan energi positif dan semangat,mendengarkan cerita perjuangan mereka bhkn hal2 sepele perihal artis yg terkenal maupun tidak pun tak luput kita bincangkan. Jika bukan krn aktifitas dan kesibukan mereka,tak kan berhenti telinga ini mendengar,tak akan diam mulut ini bicara,namun kuijinkan tatapan kecewa dan tangan menjabat mengakhiri setiap pertemuan,tak jarang hati pun turut miris seakan mengamini perpisaahan kita. Seraya membawa harpaan baru aq berkata : tenang saja pak/ bu,jika umur masih ada,bulan dpn kita ketemu lg dgn topik yg berbeda...
Membayarkan honor yg nampaknya bukan pekerjaan penting ini,,memberikan banyak ilmu untukku...tanpa harus duduk secara resmi di bangku kuliah apapun,semua ilmu bisa dgn mudah dibagikan,,ilmu hukum,sosial, ekonomi, kebijakan,budaya,kelautan *apa lagi*,bukan hanya soal keilmuan,seni menjalani hidup pun dgn jelas dan gamblang disarikan dr tiap tutur dan laku mereka.
Kemudian dari kisah ini aq memaknai bahwa apapun pekerjaanmu yg mungkin terlihat kecil dan sepele,kerjakan dgn kesungguhan hati,dan be positive *thx to ratih* -wlau kondisi sekitar gak mendukung bhkn membunuh-,percaya saja bahwa manfaat yg diperoleh akan berlipat x ganda...
Sayangnya sahabat baruku gak bertanya lebih lanjut : "kepada siapa honor itu aq bayarkan?"
Dengan bangga aq pasti menjawab : "honornya untuk 14 menteri,para pakar,akademisi,direktur dr asosiasi dan NGO, the legend pak Hasjim Djalal, Ibu Etty Agoes, pak Sarwono Kusumaatmadja, pak Son Diamar dan sederet nama beken di negeri ini....
‪#‎kontemplasi‬

Tuesday, June 16, 2015

:: TULANG RUSUK ::

Fiona : Yang paling kamu cintai di dunia ini siapa ?
Albert : Kamu dong !!!
Fiona : Menurut kamu, aku ini siapa ?
Albert : (berpikir sejenak lalu menatap Fiona dengan pasti).
Kamu tulang rusukku !!! Karena Tuhan melihat bahwa Adam kesepian.
Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa.
Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan
wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.”
Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis
untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam
kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang ada. Hidup mereka
menjadi membosankan.
Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian
dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran
itu mulai menjadi semakin panas.
Pada suatu hari pada akhir sebuah pertengkaran Fiona lari keluar
rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak “Kamu tidak cinta
lagi sama aku !”
Albert sangat membenci ketidakdewasaan Fiona dan secara spontan
balik berteriak “Aku menyesal kita menikah ! Kamu ternyata bukan
tulang rusukku !!!”
Tiba-tiba Fiona menjadi terdiam dan berdiri terpaku untuk beberapa saat.
Albert menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan, tetapi seperti
air yang telah tertumpah tidak mungkin untuk diambil kembali.
Dengan berlinang air mata, Fiona kembali ke rumah dan mengambil
barang -barangnya, bertekad untuk berpisah.
"Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi.
Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing.”
Lima tahun berlalu.
Albert tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Fiona.
Fiona pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali.
Dia pernah menikah dengan seorang asing dan bercerai.
Albert agak kecewa bahwa Fiona tidak menunggunya kembali.
Dan di tengah malam yang sunyi dia meminum kopinya dan merasakan sakit di hatinya. Tetapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Fiona.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu.
Di airport, di tempat di mana banyak terjadi pertemuan dan
perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas.
Albert : Apa kabar ?
Fiona : Baik … apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang ?
Albert : Belum.
Fiona : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telepon aku kalau kamu
sempat. Kamu tahu nomor telepon saya, tidak ada yang berubah..
Fiona tersenyum manis, lalu berlalu. ” Good bye …….”
Satu minggu kemudian ternyata Fiona adalah satu korban Menara WTC.
Malam itu, sekali lagi, Albert mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di hatinya.
Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Fiona, Tulang Rusuknya sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
"Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai.
Dan akibatnya adalah fatal. Seringkali penyesalan itu datang belakangan akibatnya setelah kita menyadari kesalahan kita, semua sudah terlambat. Karena itu jagalah dan sayangilah orang yang kau cintai dengan segenap hatimu, Sebelum kau mengucapkan sesuatu berpikirlah dulu, apakah kata-kata yang kau ucapkan akan menyakiti orang yang kau cintai ??
Kalau ya, sebaiknya jangan kau ucapkan.
Karena akan semakin besar resiko kau kehilangan orang yang kau cintai.
Jadi berpikirlah dahulu apakah kata-kata yang akan kau ucapkan
sebanding dengan akibat yang akan kau terima ??”