Seorang lelaki sudah dianggap kekasih yang sempurna jika dia
memiliki wajah yang rupawan dan kemapanan ekonomi. Tetapi tidak semua
kekasih yang sempurna juga bisa menjadi seorang suami yang baik. Berikut
ini adalah beberapa kriteria dari suami sempurna :
Memberi Anda Kesempatan
Seorang pria memang memiliki tanggung jawab kepada pasangannya,
terlebih lagi setelah menikah. Namun hal ini tidak menjadi alasan bagi
mereka untuk mengekang istrinya. Seorang suami yang baik pasti akan
memberikan istrinya kesempatan untuk menikmati hidupnya. Saat Anda
menyukai sesuatu tetapi tidak baginya, dia akan tetap memberi Anda
kesempatan, yang penting hal tersebut tidak membahayakan dan membawa
Anda ke hal-hal negatif. Anda pasti tidak mau memiliki suami yang
posesif, yang akan mengekang semua kebebasan dan keinginan Anda.
Memberi Kedudukan yang Sama Kepada Anda
Seharusnya ada keseimbangan kedudukan dan posisi dalam hubungan Anda
berdua. Karena jika dalam sebuah hubungan ada yang merasa bahwa
dirinyalah yang melakukan pengorbanan yang paling besar, maka dipastikan
bahwa orang tersebut dialah yang lebih banyak berkorban dalam urusan
rumah tangga. Seharusnya keputusan penting yang akan diambil, harus
didiskusikan dan diputuskan bersama. Beberapa hal penting yang sebaiknya
didiskusikan dengan pasangan adalah masalah kelangsungan rumah tangga
atau masalah pendidikan anak.
Memperlakukan Anda dengan Adil
Tidak ada hubungan yang selalu berjalan dengan mulus, suatu saat pasti
ada saja kerikil kecil yang menjadi penghalang antara Anda berdua. Namun
dalam setiap perdebatan, seharusnya berakhir dengan saling pengertian
antara Anda berdua.
Agar perdebatan seperti ini bisa berakhir dengan
damai, maka seharusnya Anda berdua memiliki sifat yang adil, tidak
saling menyalahkan, saling memaki dan tidak emosi. Suami yang baik pasti
tahu cara untuk menyikapi segala sesuatunya dan pasti tahu bahwa mereka
tidak boleh melakukan kekerasan pada istrinya, baik fisik maupun
mental.
Untuk menjadi seorang suami yang baik, ada dua hal yang
harus dimiliki oleh seorang pria. Pertama, dia harus mandiri dan kedua
dia terdidik dengan cukup baik. Kemandirian akan sangat dibutuhkan dalam
membangun sebuah rumah tangga yang mapan sedangkan pendidikan akan
sangat dibutuhkan untuk membuka pandangan dan pemikiran tentang
kesetaraan.