♥♥ HOW MUCH I LOVE YOU ♥♥
Kisah
nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee , USA . Seorang
ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang ke dua.
Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama
yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya. Michael senang
sekali akan punya adik.
Kerap kali ia menempelkan telinganya di
perut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi
bagi adiknya yang masih di perut ibunya itu. Nampaknya Michael amat
sayang sama adiknya yang belum lahir itu. Tiba saatnya bagi Karen untuk
melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru
setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi
putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang
merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen; bersiaplah jika
sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi.
Karen dan suaminya
berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang
Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya
sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael,
sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!
Mami, ... aku mau nyanyi buat adik kecil! Ibunya kurang tanggap.
Mami, ... aku pengen nyanyi! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.
Mami, ... aku kepengen nyanyi! Ini berulang kali diminta
Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil.
Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.
Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik,
setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya.
Mumpung adiknya masih hidup!
Ia dicegat oleh suster di depan
pintu kamar ICU. "Anak kecil dilarang masuk!." Karen ragu-ragu. Tapi,
suster.... suster tak mau tahu; ini peraturan!
Anak kecil dilarang
dibawa masuk! Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: Suster,
sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi!
Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya! Suster
terdiam menatap Michael dan berkata, tapi tidak boleh lebih dari lima
menit!.
Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian
khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang
sedang tergolek dalam sakratul
maut.
Michael menatap lekat adiknya ... lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring
"... You are my sunshine, my only sunshine,
you make me happy when skies are grey ..." Ajaib! si Adik langsung
memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.
You never know, dear, How much I love you. Please don't take my
sunshine away. Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru
melihat dan menatapnya dengan tajam dan terus, ... terus Michael!
teruskan sayang! ... bisik ibunya ... The other night, dear, as I laid
sleeping, I dream, I held you in my hands
... dan sang adikpun
meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi
teratur ... I'll always love you and make you happy, if you will only
stay the same ... Sang adik kelihatan begitu tenang ... sangat tenang.
Lagi sayang! bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus
bernyanyi dan ... adiknya kelihatan semakin tenang, relax dan damai ...
lalu tertidur lelap.
Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini
ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik
Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri.
Hari
berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan pulang.
Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang
satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib,
dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat Kasih Ilahi yang luar
biasa, sungguh amat luar biasa! tak bisa mengungkapkan dengan
kata-kata.
Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup
dan mati. Benar bahwa memang Kasih Ilahi yang menolongnya. Dan ingat
Kasih Ilahi pun membutuhkan mulut kecil si Michael untuk mengatakan "How
much I love you".
Dan ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula
hati polos seorang anak kecil "Michael" untuk memberi kehidupan. Itulah
kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagi-NYA bila IA menghendaki
terjadi.
Note:
Kadang hal-hal yang menentukan, dalam diri orang lain ...
Datang dari seseorang yang kita anggap lemah ...
Hadir dari seseorang yang kita tidak pernah perhitungkan ...
"Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi perintah-perintah-MU menjadi kesukaanku." (Mazmur 119:143)
No comments:
Post a Comment