Total Pageviews

Translate

Tuesday, February 26, 2013

GARAM & TERANG DUNIA

“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” (Matius 5:13-14)

Pada umumnya manusia lebih suka menuntut hak daripada melakukan kewajiban, termasuk juga orang percaya, lebih suka mengklaim dan menuntut haknya kepada TUHAN, tapi seringkali melupakan kewajibannya sebagai garam dan terang dunia.

Garam memiliki berbagai fungsi, sangat multifungsi, sangat bermanfaat, sedangkan terang berfungsi menerangi kegelapan dan menerangi kehidupan.

Kewajiban menjadi garam dan terang akan melahirkan kebanggaan fungsional, maksudnya adalah apakah hidup kita membawa berkat sebesar mungkin bagi sebanyak mungkin orang?

Jadi kebanggaan kita sebagai pengikut Kristus tidak terletak pada hal-hal yang "wah" secara lahiriah.

Di tengah situasi dunia yang semakin merosot dari segi moral & kebenaran, kita di tuntut berperan aktif untuk memberi rasa, memurnikan, dan menerangi dunia yang gelap ini.

Sayangnya kita seringkali melupakan kewajiban kita, kita malah berfokus menuntut hak-hak kita untuk menikmati berkat-berkat TUHAN belaka, menjadi kaya meninggalkan kemiskinan, kalau sakit pasti sembuh, sukses dan menjadi kepala bukan ekor.

Rick Warren berkata, "Jadilah orang percaya yang menjadi berkat bagi dunia dan bukan orang percaya duniawi yang memandang Allah terutama untuk pemuasan diri."

Dalam Yohanes 17, Yesus berdoa, "Bapa, mereka di dalam dunia tetapi bukan milik dunia, namun aku berdoa kepadaMu tidak meminta mengangkat mereka dari dunia, biar mereka dalam dunia tetapi bukan milik dunia, supaya mereka menerangi dunia."

Menjadi garam dan terang berarti berani larut untuk menebarkan kasih, rela berada di kegelapan untuk menerangi dan bukan mencari aman.

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16)




No comments: