Total Pageviews

Translate

Tuesday, February 26, 2013

MENGAMPUNI ITU INDAH

Hannah adalah seorang janda yang hidup di Colorado, Negara Bagian Amerika Serikat. Pada suatu hari puterinya menjadi korban pembunuhan. Seteleh penyelidikan pelakunya ditangkap dan dihukum berat. Hannah menyimpan sakit hati, kebencian dan dendam kesumat kepada si pelaku. Ia tahu sapaan Yesus, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu,” Namun ia tidak mampu mewujudkanya, ia tidak mampu berdamai dengan dirinya apalagi kalau ia mengingat puteri cantik yang sangat ia sayangi telah dibunuh secara kejam.

Dalam perjalanan waktu Hannah tetap dikuasai kebencian, kemarahan dan balas dendam. Pelan-pelan ia menyadari bahwa situasi yang demikian tidak nyaman untuknya. Ia malah tertekan batin. Ia sering tidak bisa tidur waktu malam. Sakit hati dan balas dendam telah “merusak” karakter aslinya yang baik, lembut, pemurah dan mau memaafkan.

Pada suatu hari ia merenungkan perkataan Yesus tentang mengampuni. Ia segera membeli Kitab Suci dan merenungkan kutipan pengampunan. Dengan kasih dan kesadaran penuh ia menulis surat bahwa ia telah memaafkan semuai kejahatan si pelaku dan mengirimkannya ke penjara. Sejak itu, hati dan perasaannya mengalami perobahan. Ia semakin tenang dan damai. Bukan hanya itu, pelaku pembunuhan itupun berobah. Kalau awalnya ia berpikir bahwa Allah tidak akan mengampuninya. Tetapi setelah ia menerima surat kerelaaan mengamapuni itu, ia pun yakin bahwa Allah telah mengampuninya.

Yesus kerap meminta kita lebih dari sekedar tetapi radikal, spesial dan total. “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu (Mateus 5:44). Yesus mengajak kita lebih dari mengisihi tetangga tetapi musuh kita sendiri. Yesus meminta kita berbuat total lebih dari para penyamun yang juga mengasihi sesama mereka sendiri. Yesus sendiri berdoa bagi orang yang menganiaya Dia, “Ya bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang diperbuatnya (Lukas 23:34). Dalam konteks lain Ia mengatakan, “Aku datang untuk orang berdosa (Mateus 9:13).

Para sahabatku, Mengampuni itu indah karena butuh perjuangan dan komitmen dan ketika anda berhasil melaksanakannya maka kamu akan merasakan damai dan batinmu bersih dari segala beban hidup. Mengampuni indah karena dengan itu kamu akan menciptakan ruang hati untuk kasih dan mengusir yang namanya kebencian, sakit hati dan balas dendam. Mengampuni itu indah karena itu adalah salah satu “obat” untuk kesehatan baik fisik maupun psikis.

Dan mengampuni itu indah karena ganjarannya sangat indah yakni pengampunan dari Allah. Ampunilah maka kamu juga akan di ampuni (Lukas 6:37). Masihkah ungkapan yang indah dalam doa Bapa Kami, “Ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni orang yang bersalah kepada kami” masih bergema atau berlau begitu saja saat kamu mendoakannya?

No comments: