Total Pageviews

Translate

Tuesday, February 26, 2013

I B U

Pernakah kita sadari berapa kali ibu harus berbohong untuk memberikan kebahagiaan kepada kita?. Mari kita renungkan:

(Berdasarkan pengalamanku)

1. Sampai saat ini ibu sendiri, membesarkan aku dan kedua saudaraku, menyekolahkan kita agar kita dapat memperoleh hidup yang lebih baik. Ia berlaku seperti seorang ayah sekaligus ibu semejak ayah sdh tidak ada. Aku tau ibu pasti kesepian, ibu pasti menginginkan cinta n kasih sayang namun ketika ditanya orang apakah ibu tidak menikah lagi-- ibu menjawab "aku sudah memiliki cinta yg lebih dari ketiga anakku sehingga aku tidak perna kesepian"

2. Saat kita makan bersama ibu, ibu menyediakan makanan kepada kita n berkata makanlah nak biar kamu kenyang dan sehat. Apapun ia berupaya memberikan makanan yg terbaik utk kita makan, sampai2 ketika makan ibu hanya makan dengan lauk yg seadanya n memberikan semua lauk yg bergizi untuk kita. Melihat keadaan itu, kita menawarkan kepada ibu, ibu ini lauknya ayo makan ibu namun ibu menjawab-- "makanlah nak, ibu lagi kenyang n tidak terlalu suka lauk itu"

3. Saat kita mulai memasuki sekolah dan membutuhkan biaya yg lebih besar. Ibu lebih berjuang lagi n bekerja lebih keras. Setiap jam 4 subuh sudah terdengar ibu mulai sibuk membuat roti utk dijual, begitupun jika larut malam jam 12 keatas terkadang masih terdengar suara kesibukan ibu bekerja, namun ketika ditanya apa ibu tidak tidur?, ibu menjawab-- "tidurlah nak, ibu tidak capek jdi belum bisa tidur"

4. Saat kita mulai beranjak dewasa, memasuki SMA, tentunya kita menginginkan agar kita bisa memperoleh pakaian yang bagus n baru. kita pasti ingin sama seperti teman2 kita yang menginginkan baju yg bagus. Saat itu ibu menyadari penuh akan hal itu, ibu pun kemudian membelikan kita pakaian yg bagus2 namun ibu sama sekali tidak membelikan utk dirinya dan tetap menggunakan kaos oblong yg sudah bernoda n bolong dimana2. saat kita meminta ibu utk membelikan kaos baru utk ibu, ibu menjawab--- "beliin tuk kamu saja nak, baju ini masih bisa dipakai n nyaman di badan jdi ibu menyukainya"

5. Saat kita kuliah dan harus berpindah dikota besar, semakin berat juga biaya kehidupan yg harus ditanggung ibu. Pagi siang malam ibu bekerja keras agar segala kebutuhan n kebahagiaan kita setitikpun tidak berkurang malah lebih n lebih. Kita tau pasti ibu sangat lelah, n terbeban pikiran pd kita. Namun ketika kita meminta ibu untuk sejenak berhenti bekerja n liburan bersama kita dikota ibu menjawab-- "tidak nak, ibu tidak terbiasa tidak bekerja sehingga pasti ibu akan merasa sangat bosan disana"

6. Saat ibu kecapean bekerja n usianya terus bertambah membuat ia terkadang lelah n mengalami sakit pada kakinya dan beberapa bagian tubuh lainnya. Namun ia tidak perna berhenti bekerja pagi siang malam utk membahagiahkan kita, saat itu kita menawarkan pada ibu ketika kita lagi liburan ke kampung halaman, ibu ayo istirahat biar kita gantian bekerja n ibu bisa istirahat, namun ibu menjawab-- "tidak nak, kamu saja tidur siang sana. Ibu lagi ga ngantuk"

7. Saat saya terus mengecewakan ibu, n belum sekalipun membuat ia bahagiah n bangga. Ia tetap tegar, selalu berusaha membimbing saya terus menerus dan selalu menunjukan betapa besar cintanya pada saya, membahagiahkan saya melebihi apapun. Saya sadar betapa besar pengecewaan yang ibu rasakan pada saya, betapa besar kesedihan dalam hatinya pada saya. Namun saat saya meminta maaf pada ibu, ibu menjawab-- "ibu menyayangi mu, ibu sama skali tidak kecewa padamu, dan ibu bangga pada kalian semua anak-anak ibu".

Begitu besar cinta seorang ibu pada kita, hingga mengalahkan segala rasa kesepian, rasa kesedihan, rasa kelelahan dan rasa kecewa yg dialaminya. Begitupun Yesus, begitu mencintai dan mengasihi kita anak-anakNya, saat Yesus merasa kesepian mendekati wafatnya, saat rasa lelahNya ketika memikul salib, saat rasa sakitNya ketika dipukul, dicambuk, saat rasa kecewaNya ketika ditolak oleh kita, namun Yesus tetap setia mengasihi kita dan tidak ada satu detikpun terlewati untuk membahagiahkan kita selalu.

"Berbaliklah, karena Yesus sudah memanggil kita datang padaNya. Jangan kuatir akan apapun karena Ia akan memberikan lebih dari apa yang kita pikirkan"

No comments: